Saturday, May 15, 2004

Futsal di PS?

Jam 09.00 tepat aku sudah nongkrong di PS, dibawah sebuah pohon rindang, cukup terhalang dari sinar mentari pagi yang hangat. Inilah tongkrongan paling pagi yang pernah aku lakukan di mall. Hari itu banyak sekali SPG-SPG mulai berdatangan dan aku dapet kesempatan cucimata yang lumayan. Ternyata pakaian mereka cukup trendy-trendy sebelum datang bekerja dan mungkin mereka akan ganti baju di dalam mall dengan seragam yang ditentukan oleh stand dimana mereka bekerja. Tapi siapa yang tahu.

Tepat diseberang starbucks coffee, tidak jauh dari gedung central senayan, kegiatan yang berbeda sudah mulai tampak. lagu-lagu hip-hop yang berdentaman menghiasi pagi hari itu dan menambah semangat siapapun yang melenggangkan kaki disekitarnya. Sebuah tenda besar didirikan dan sebuah lapangan bola kecil disiapkan. Beberapa spanduk besar dipasang, bunyinya : "Asian Soccer Academy. Euro 2004 - Charity Soccer Tournament" HEBAT ! Sebuah lapangan bola didirikan di plaza Senayan ! Sebuah turnament pula ! Siapa yang mengira ?

Beberapa hari sebelumnya, sewaktu aku mengajak beberapa teman untuk sekedar mampir menonton acara ini, komentarnya cuma satu : Futsal di PS? sambil membelalakkan matanya tanda tak percaya. Iyalah... Futsal di PS.

Sebuah kegiatan charity yang diadakan oleh Asian Soccer Academy bekerjasama dengan CWS Indonesia, MTV, Starbucks Coffee (Gratis minum kopi+coklat starbucks yang terkenal enak itu. Refill gratis dari menit ke menit!!), Adidas, Cocacola, MIBT Indonesia, Life Spa, ISCI Jakarta, Plasa Senayan, dan mytimeoff.com

Ada 10 tim yang bertanding pada hari sabtu, 15 Mei 2004 itu yang semuanya diikuti oleh anak-anak keluarga under-priviledge. 3 tim (33 orang) diantaranya didaftarkan atas nama tim dari KKS Melati, yaitu (1) 14 anak dari Rumah Belajar Anak Jalanan - Yayasan SEKAR, kampung Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, (2) 12 anak dari Rumah Singgah - Yayasan Dilts Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dan (3) 7 orang dari Panti Amal Mulia, Jakarta Selatan. Selebihnya ada anak-anak dari Sanggar Ciliwung, Sanggar Akar, anak-anak dari Kebayoran baru dan anak-anak binaannya Atmajaya.

Rupanya cukup lama juga aku nongkrong di bawah pohon itu, sampai-sampai terlewat kedatangan rombongan dari Amal Mulia dan dari Dilts. Mereka rupanya langsung mendaftarkan kelompoknya di meja registrasi, lalu sibuk menendang-nendang bola untuk pemanasan. agak sulit juga mencari mereka diantara puluhan anak-anak lainnya. satu per satu kelompok aku datangi dan akhirnya aku berhasil bertemu dengan mereka yang sudah bersimbah keringat sebesar jagung. Anak-anak dari RBAJ-Sekar kampung bawang belum juga datang, sedang waktu untuk briefing sudah semakin dekat.

Briefing dan pembagian nama tim dilakukan oleh Mbak Heny dari CWS Indonesia yang juga menjadi contact person-ku pada kegiatan ini. Briefing mengenai aturan permainan dilakukan sendiri oleh Lee Hawkins, ASA head coach, yang ternyata adalah mantan pemain Southampton Football Club di England sana. Ia didamping oleh Erwin Prasetio yang mantan pemain Pelita jaya sebagai penerjemah sekaligus wasit selama pertandingan berlangsung.

Untungnya, hari itu aku didamping Nandha, salah seorang relawan KKS Melati, sehingga briefingnya menjadi lebih dalam dan fokus sehingga aku percaya penjelasan Lee berguna untuk semua tim yang ada disana. Terus terang, tidak banyak istilah persepakbolaan yang aku kuasai, karena baik sepak bola ataupun futsal tidak pernah ada dalam kepalaku. Tapi kali ini demi anak-anak itu, dengan serius aku dengarkan penjelasan dari Lee, karena aku mesti menyampaikan penjelasan tersebut kepada anak-anak RBAJ-Sekar kampung bawang .



Pertandingan dimulai tepat jam 11.00 siang, kira-kira beberapa menit setelah rombongan dari Yayasan Sekar datang. Ternyata banyak diantara mereka yang mabuk selama perjalanan, karena tidak terbiasa naik kendaraan umum. Setelah istirahat sebentar, mereka lantas segera berganti kostum dengan seragam (kaos+topi+kaos kaki) yang diberikan ASA untuk setiap peserta futsal ini, kemudian berlari ke lapangan bola berkumpul bersama teman-temannya yang sudah menunggu sejak dari tadi. Penjelasan mengenai pertandingan dilakukan dengan cara yang FUN oleh pembawa acara hari itu, sehingga setiap anak mengerti tentang aturan permainan dan sistem penilaian yang diterapkan. Setiap tim diberi nama club berdasarkan nama negara, persis seperti pertandingan sepakbola pada umumnya. Dilts menjadi tim sepakbola swedia, tim Amal Mulia menjadi Yunani, sementara Sekar kebagian menjadi tim spanyol. Sebelum pertandingan dimulai, Lee yang juga mantan pemain dari Southampton FC England, mempertunjukkan kebolehannya mendribble bola. WOW, kakinya itu luwes sekali !

Hari itu, sekitar 100 lebih anak-anak berkumpul untuk berkompetisi. Bukan pertandingannya yang membuatnya menjadi seru, melainkan karena kesempatan yang telah diberikan kepada mereka. Hari itu adalah kesempatan mereka bermain Futsal, ditonton orang banyak di sebuah Plaza, bertemu dengan teman-teman dari rumah singgah lainnya, dishoot oleh MTV. Sungguh merupakan kesempatan yang mungkin hanya sekali dalam hidup mereka. Semoga hari sabtu itu mereka mendapatkan pengalaman yang sungguh sangat berharga untuk kehidupan mereka kelak (RN, 15 Mei 2004)

No comments: